7 Jenis Bunga Anggrek Ini Bisa Kamu Temukan Di Indonesia
Bunga Anggrek (Orchidaceae) merupakan salah satu tanaman
hias yang paling banyak diminati. Dengan bentuk serta warna yang menawan bunga
anggrek menjadi primadona pecinta tanaman hias di Indonesia.
Sebagian besar tanaman Anggrek merupakan jenis tumbuhan
epifit, yaitu tumbuhan yang hidup dengan menumpang atau menempel pada tumbuhan
lain. Namun ada sebagian jenis anggrek tumbuh di tanah, bebatuan atau tanah
berbatu . Ada juga yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun
kering.
Walaupun kebanyakan hidup dengan menempel pada tumbuhan
lain, tanaman ini mampu hidup secara mandiri. Bahkan mereka bisa di kembang
biakkan dengan sistem hidroponik, budidaya tanaman tanpa menggunakan media
ataupun tanah.
Berdasarkan tipe pertumbuhan anggrek dibagi menjadi 2
kelompok:
Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh
saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. anggrek jenis ini dapat
dikembangbiakkan dengan stek batang dan biji. Contoh anggrek yang masuk
kelompok monopodial adalah Anggrek Vanda dan Anggrek Bulan.
Simpodial
Anggrek jenis ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh.
Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunganya bisa muncul di pucuk atau
sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan
air cadangan makanan atau umbi semu.
Anggrek ini dapat dikembangbiakkan dengan cara split,
pemisahan keiki dan biji. Jenis anggrek yang masuk kelompok simpodial adalah
Anggrek Dendrobium dan Anggrek Cattleya.
Bunga anggrek merupakan tanaman yang memiliki jenis yang
sangat banyak. Setiap jenis bunga anggrek memiliki bentuk dan warna yang
berbeda-beda.
Ada sekitar 26.000 spesies anggrek yang tersebar di seluruh
dunia. Dari 26.000 spesies tersebut, 5.000 spesies diantaranya tersebar di
berbagai daerah di Indonesia.
Berikut 7 jenis bunga anggrek yang bisa kamu temukan di
indonesia.
1. Anggrek Bulan
Anggrek Bulan merupakan tanaman yang meyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya. Sehingga Anggrek ini biasa ditempatkan di
dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Anggrek yang mempunyai nama latin Phalaenopsis Amabilis ini
memiliki ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Daunnya
berwarna hijau dengan bentuk memanjang sedangkan akarnya berwarna putih dengan
bentuk bulat memanjang.
Bunga ini memancarkan sedikit keharuman serta waktu mekar
yang lebih lama dari bunga anggrek lainnya.
Anggrek Bulan adalah anggrek yang paling banyak penggemarnya
di Indonesia, mempunyai kelopak bunga yang lebar dan anggun. Anggrek ini
ditetapkan sebagai Puspa Pesona, yaitu salah satu bunga nasional Indonesia.
2. Anggrek Vanda
Anggrek Vanda adalah salah satu jenis anggrek monopodial,
yaitu batang utamanya tumbuh terus-menerus ke atas tanpa batas. Anggrek Vanda
pertama kali ditemukan oleh William Roxburgh pada tahun 1795 yang diberi nama
Vanda Tesselata Roxb oleh Sir W. Jones.
Anggrek Vanda ada yang tumbuh sebagai anggrek tanah
(teresterial), ada juga yang tumbuh menempel di pohon lain (epifit). daerah
penyebarannya di India, Himalaya, Asia Tenggara, Indonesia, Filipina, Nugini,
Cina Selatan dan Utara Australia.
Tanaman ini memiliki ukuran dan bentuk daun bervariasi. Ada
yang sempit, lebar, ada yang tipis, ada yg tebal, ada yg berbentuk sendok
(spatulata), berbentuk pita (linear), berbentuk mata tombak (hastate),
berbentuk lanset (lanseolate), ada juga yg berbentuk pensil (silindris).
Bunga anggrek vanda selain terkenal dengan ukuran bunganya
yg besar dan beragam, juga terkenal memiliki banyak variasi warna.
Berdasarkan jenis bentuk daunnya anggrek vanda dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Vanda Daun
(Strap Leaf Vanda)
Vanda denga ciri khas berdaun lebar atau berdaun sabuk dan
bersifat epifit. Vanda jenis ini membutuhkan sedikit sinar matahari.
2. Vanda Teres
(Berdaun Pensil)
Yaitu vanda dengan bentuk daun silindris memanjang
menyerupai pensil dan bersifat teresterial. Vanda jenis ini membutuhkan sinar
matahari penuh. Yang termasuk vanda jenis ini adalah Vanda Teres dan Vanda
Hookeriana.
3. Vanda Semiteres
Perpaduan antara vanda daun dengan vanda teres. Jenis vanda
ini membutuhkan sinar matahari penuh. Vanda Amesiana dan Vanda Kimbaliana
adalah contoh vanda yang masuk kategori Vanda Semiteres.
3. Anggrek Dendrobium
Anggrek Dendrobium adalah jenis anggrek asal indonesia yg
memiliki banyak warna, bentuk serta aroma yang khas. Anggrek ini hidup dengan
cara menumpang pada pohon lain (epifit), namun tidak merugikan pohon yang
ditumpanginya.
Selain mudah perawatannya, anggrek dendrobium merupakan
jenis tanaman angrek yang sangat populer selain anggrek bulan. Di samping itu
anggrek dendrobium juga rajin berbunga, bunga anggrek dendrobium dapat bertahan
hingga 2 minggu bahkan beberapa jenis bunga anggrek dendrobium dapat berbunga
hingga satu bulan.
Bentuk bunga anggrek dendrobium memiliki sepal yang
bentuknya hampir menyerupai segitiga, dasarnya bersatu dengan kaki kolom untuk
membentuk taji. Petal biasanya lebih tipis dari sepal dan bibirnya berbelah.
Ada dua jenis dendrobium, yakni species dan hibryd. Jenis
dendrobium species merupakan jenis dendrobium yang masih original, bunganya
masih asli belum pernah dilakukan persilangan dengan jenis anggrek lain.
Sedangkan dendrobium hibryd merupakan hasil persilangan
antara dendrobium dengan jenis anggrek lain. Dendrobium hibryd lebih digemari
daripada jenis species karena warna bunyanya lebih variasi dan cantik.
Pola pertumbuhan anggrek dendrobium bertipe simpodial, yaitu
memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan
berhenti setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh
anakan baru yang tumbuh di sampingnya.
4. Anggrek Cattleya
Anggrek Cattleya adalah salah satu jenis anggrek yang hidup
menumpang pada pohon lain atau disebut epifit. Anggrek ini diberi nama Cattleya
oleh John Lindley pada tahun 1824 setelah Sir William Cattley berhasil
membudidayakan spesimen Cattleya Labiata.
Ukuran dan penampilannya yang cantik membuat anggrek
cattleya disebut dengan Queen of Orchid (Ratu Anggrek).
Anggrek kattleya termasuk golongan anggrek berbatang
simpodial, yaitu pertumbuhan ujun-ujung batangnya terbatas. Setelah mencapai
batas maksimum pertumbuhan tanaman ini akan terhenti kemudian membentuk rumpun
dari tunas-tunas anakan.
Anggrek cattleya mempunyai kemampuan berbunga yang berbeda.
Dapat dilihat dari bentuk daunnya, apabila daunnya lebar dan pendek maka
anggrek cattleya sering berbunga. Apabila daunnya sempit dan panjang maka
anggrek cattleya tersebut jarang berbunga.
5. Anggrek Tanah
Anggrek Tanah merupakan jenis anggrek yang berbeda dari
jenis anggrek pada umumnya. Anggrek ini dapat hidup secara mandiri tanpa
menumpang pada pohon lain. Anggrek tanah mempunyai nama ilmiah Spathiphyllum.
anggrek ini berasal dari daerah tropis amerika dan asia tenggara.
Bunga anggrek tanah memiliki satu jenis warna yaitu merah
muda. bunganya tumbuh dari pucuk tanaman. Tanaman anggrek satu ini dapat tumbuh
dengan baik hanya dengan menggunakan media tanah. Pertumbuhannya bisa mencapai
ketinggian kurang lebih 45 cm, daunnya memanjang hingga 12 sampai dengan 65 cm.
6. Anggrek Tebu
Anggrek
Tebu merupakan anggrek terbesar dan paling berat diantara jenis anggrek
lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, beratnya dapat mencapai 1 ton dengan tinggi
mencapai 3 meter dan diameter bunga 1-2 cm. Karena inilah, anggrek tebu lebih
dikenal dengan Anggrek Raksasa.
Anggrek tebu mempunyai nama ilmiah Grammatophyllum
Speciosum. Anggrek spesies Grammatophyllum Specioum pertama kali ditemukan di
Papua sehingga ditetapkan dengan nama ilmiah Grammatophyllum Papuanum.
Anggrek ini sering disebut dengan Anggrek Ratu dan Anggrek
Macam. Disebut anggrek ratu karena memang anggrek tebu merupakan anggrek
terbesar dari semua jenis anggrek. Anggrek tebu disebut anggrek macan karena
warna bunganya yg menyerupai warna macan, berwarna kuning dengan bintik-bintik
berwarna coklat, merah atau merah kehitam-hitaman.
Bunga anggrek tebu tergolong tahan lama dan tidak mudah
layu. Meskipun telah dipotong batangnya, bunga raksasa yang super besar dan
berat ini mampu bertahan hingga 2 bulan.
Anggrek tebu termasuk jenis anggrek epifit. Genus ini
menyebar di hutan hujan dari Indo-Cina, ke Indonesia, Filipina, Papua Nugini
dan pulau-pulau Pasifik Barat Daya.
7. Anggrek Oncidium
Anggrek Oncidium adalah salah satu marga anggrek species
yang berasal dari daratan Amerika dan tumbuh pada habitat tropis dan subtropis.
Anggrek oncidium terdiri dari kurang lebih 330 spesies
anggrek yang tersebar dari wilayah Meksiko Utara, beberapa daerah Karibia,
Florida Selatan sampai Amerika Selatan. Genus ini dideskripsikan pertama kali
oleh Olof Swartz.
Anggrek Oncidium dijuluki Dancing Lady karena bibir
(labellum) mekar seperti baju gadis yang sedang menari. Anggrek oncidium
umumnya tumbuh di daerah kering. kebutuhan cahaya anggrek oncidium ini
bervariasi. Pada umumnya, anggrek oncidium tahan lebih banyak cahaya yaitu
berkisar antara 20-60 persen cahaya.
Di Indonesia sendiri banyak ditemukan jenis anggrek oncidium
antara lain Oncidium Sharry Baby, Oncidium Wild Cat ‘Rainbow’, Oncidium White
Fiary, Oncidium Wild Cat, Oncidium Green Valley, Oncidium Hawaian Sunset,
Oncidium Little Chery, Oncidium Jiuh Bao Gold, Oncidium Monarch, Oncidium
Milinium Gold, Oncidiumbobcat, Oncidium Golde Shower, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis bunga anggrek tersebut hanya mewakili sedikit
dari ribuan jenis anggrek yang ada di Indonesia. Untuk jenis anggrek lainnya
akan kami update secara bertahap di artikel lain.
Comments
Post a Comment