Anakku menemukan kepercayaan diri kembali dan Terbanglah ke langit jikalau jatuhpun masih ada bulan

 Beberapa waktu lalu, anak kedua saya tingkat kepercayaan dirinya belum bagus, bahkan ketika sudah lolos masuk di MAN ICP pun dia selalu bilang kalau masuknya dia ke ICP karena bejo, atau kebetulan saja. Kami selalu memberikan motivasi kepada dia, betapa Tuhan sudah memberikan kesempurnaan dari sisi apapun, kami terus meng-encourage bahwa apa yang dia miliki sekarang adalah yang terbaik, dan apa yang sudah dia jalani adalah merupakan yang terbaik. Masih saja saat itu kadangkala muncul ketidakpercayaan diri.

Kilas balik kebelakang, bisa jadi itu kesalahan kami mendidik sehingga menjadikan selama ini dia kurang memiliki kepercayaan diri. Sudahlah, itu masa lalu. Kami tidak mau mengungkit lagi kesalahan kami. Saat itu kami selalu sampaikan nilai-nilai positif yang bisa membangkitkan rasa percaya dirinya. Syukur kami panjatkan kepada Sang Pemilik Hati dan Jiwa, menginjak masa-masa orientasi sekolah, mengharuskan dia masuk asrama. Setiap kali kami jenguk, dia bilang kalau temen-temennya pintar-pintar. sedangkan dia biasa-biasa saja.

Hari demi hari, Tuhan menunjukkan kebesarannya kepada kami, karena anak kami memiliki performance fisik lebih bagus dibanding beberapa temen-temennya, dengan tinggi 180 cm, badan tegap karena ikut tae kwon do,  akhirnya dia ditunjuk sebagai petugas pengibar bendera. Ini awal kepercayaan diri mulai muncul, selanjutnya dia pernah minta ijin ikut kegiatan OSIS, seiring waktu dia ditunjuk sebagai Ketua Divisi urusan usaha, pas sekali dengan hobinya jualan semasa SMP dulu.

Berawal dari kewajiban semua siswa kelas dua harus membuat karya ilmiah, beberapa kali buat judul yang terlalu muluk-muluk. Sesuai diskusi dengan kami, akhirnya kami sarankan cari judul Karya Ilmiah yang sederhana saja. Proposal disetujui Wali kelas, tugas selesai. Ternyata tidak berhenti disitu, Hari-hari berjalan normal, sampai pada suatu ketika anak kami di chat gurunya kalau Proposal Karya Ilmiahnya diajukan lomba Nasional. Alhamdulillah lolos berkas, kemudian beberapa hari kemudian lolos sesi bimbingan. 

Kami tidak terlalu mengharapkan harus juara, karena samai pada tahap ini saja, kami sangat bersyukur, ilmu pembimbingan penulisan metodologi penelitian sangatlah mahal, kesempatan ini kesempatan langka gratis lagi. Anak saya dengan percaya diri bilang the show must go on...

Saat ini, kesibukan-demi kesibukan dilewati sehari-harinya, sebagai Wakil Ketua OSIS di sekolah favorit bukanlah tugas ringan. Demikian juga kesibukan sebagai pengurus OSIS IC se Indonesia juga menjadikan dia belajar terbang.

Terbanglah anakku, jika engkau jatuh dari bintang, paling tidak masih ada bulan yang dibawahnya.

 




Comments

Popular posts from this blog

Dengan Shalawat, buktikan perubahan dalam 40 hari, Insya Allah

Apa itu sistem pengecekan baju "Clock Wise"?