Pilu Ied ku,

 Hari Raya tahun ini sementara ditiadakan, Pemerintah tidak memberikan ijin untuk menyelenggarakan Sholat Ied di Masjid, Pandemi Covid 19 masih belum berakhir. Ini menginjak tahun kedua Covid di Negeriku, sementara beberapa negara lain sudah melewati masa pandemi, dan aktifitas sudah mulai normal.

Pagi itu kami bergegas menyiapkan perlengkapan sholat, seperti sarung, kopiyah dan sajadah. Istriku pagi-pagi sudah memintaku memastikan lagi apakah tetap ada kegiatan sholat jamaah di masjid. Jam 5.30 ku starter Vario dan pergi untuk melihat ondisi masjid, ternyata lampu masih gelap, gerbang masjid di gembok dan tidak ada suara takbiran yang biasanya menggema dari subuh sampai waktu sholat ied.

Akhirnya kami putuskan menuju masjid besar di pinggir kota, siapa tahu menyelenggarakan sholat ied berjamaah, dalam perjalanan kususuri jalan, masjid-masjid yang kami lewati pada tutup, ternyata sesampai disana, masjid juga kosong, dan terpasang MMT bertuliskan Masjid ini tidak menyelenggarakan sholat berjamaah sholat Ied

Beberapa saat kami tertegun, entah apa yang ada dalam batin istriku, kupikir sama dengan apa yang aku pikirkan, ada pilu dihatiku, kemeriahan hari raya, hilang ditelan bumi. Akhirnya kuputuskan berjalan kembali, siapa tahu ada masjid lain yang buka. Sayup-sayup kudengar suara takbir jauh tertelan langit, kususuri jalan mencari sumber suara itu. Suara semakin dekat, dan semakin jelas, menara masjid sudah kelihatan, sekali lagi kami harus menelan kekecewaan, jalan masuk ke masjid itu ditutup portal dan MMT dengan tulisan yang sama.



Akhirnya kami kembali mencari sumber suara takbir lainnya. tidak terlalu jauh dari masjid tadi, akan tetapi perjalanan harus memutar, butuh beberapa waktu sampai di sana, Kami memarkirkan kendaraan dan menyiapkan sajadah, hand sanitizer, merapikan masker, dan siap-siap turun dari mobil. Lagi-lagi kekecewaan harus kami telan, ternyata mereka sudah sholat ied sementara saat ini sudah masuk khotbahnya. aku lihat jam di HP ternyata sudah menunjukkan pukurl 7 kurang sepuluh menit. Akhirnya kami kembali masuk mobil, pintu kaca ubuka sebagian supaya kami bisa dengarkan khutbah Ied. Kami diam saat sang khotib membacakan khutbahnya, tema hari ini adalah berqurban di saat Pandemi ini. Hati ini semakin pilu... entah apa yang ada dbenak kepala masing-masing... aku, istriku dan orang lain yang mendengrakan khotbah pagi itu...

Ungaran ied 1442H  

Comments

Popular posts from this blog

Dengan Shalawat, buktikan perubahan dalam 40 hari, Insya Allah

Apa itu sistem pengecekan baju "Clock Wise"?